RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Penyidik KPK Novel Baswedan pulang menjalani perawatan di Singapura pada Februari 2018 lalu. Sepulang itu, Novel menyebut masih menerima ancaman.
"Secara pribadi saya sebetulnya nggak pernah bawa ini ke masalah pribadi. Itu pun saya pulang dari Singapura saya masih diancam kok. Saya pulang hari pertama tanggal 22 Februari, pelakunya di depan itu," ujar Novel di lokasi penyerangan dirinya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (17/6/2018).
Novel tak menjelaskan lebih jauh mengenai siapa yang mengancamnya. Termasuk bagaimana orang tersebut mengancam Novel.
Terkait keadaan matanya, Novel menyatakan saat ini dirinya bisa melihat sedikit melalui mata kirinya. Hanya saja matanya belum bisa dipaksa 'kerja' terlalu berat.
"Apabila digunakan kacamata yang khusus membaca, mata kiri saya yang diharapkan untuk membaca nantinya. Untuk mata kanan saya karena reaksi bahan kimia di mata saya, maka kornea di mata kanan saya tercarut atau luka carut akibatnya selaput kornea muncul bercak putih. Sepeti sekarang saya melihat saudara semua tampak sepeti berkabut padahal Jakarta tidak berkabut," jelas Novel.
Menurut Novel, saat ini mata kanannya masih terus menjalani pengobatan jangan sampai tidak bisa melihat sama sekali. Sedangkan untuk mata kirinya diharapkan bisa digunakan untuk membaca.
"Dokter menyampaikan melakukan upaya obat-obat untuk menjaga agar stabil setidaknya agar (mata kanan) tidak sampai tidak melihat sama sekali," tutur Novel.
"Mata kanan saya sekedar bisa meluhat secara umum dan untuk mata kiri saya diharapkan untuk membaca dengan lebih jelas," imbuhnya.
Sumber : Detikcom